rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Rabu, 05 Januari 2011

Orang yang mau main bola kok dilarang?!? (PSSI vs LPI)




Masuk 2011 ini ternyata topik yang masih hangat adalah tentang sepakbola nasional. Kali ini bukan Piala AFF tapi kisruh munculnya kompetisi baru yang bernama Liga Premier Indonesia (LPI). PSSI sebagai induk organisasi sepakbola nomor 1 di negeri ini menyebutkan bahwa kompetisi ini adalah Ilegal! Bak kebakaran jenggot kini PSSI menebar ancaman kesegala pihak. Untuk tim yang ikut serta kedalam kejuaraan ini mendapatkan hukuman degradasi dan para pemain yang bermain di LPI juga tidak diperkenankan berlaga di TimNas. Tidak hanya itu, wasit sampai ofisial klub pun dikenakan hukuman. Gila!!



Yahh.. beginilah potret PSSI sekarang.. Orang pasti bisa menilai mana yang baik dan mana yang buruk. Aksi ancam mengancam yang dilakukan pihak PSSI seperti anak kecil atau remaja paranoid. Ketakutan atau merasa tersaingi Liga super Indonesia (LSI) yang dimilikinya. Atau bisa saja karena kompetisi ini tidak menghasilkan keuntungan buat PSSI, karna uang hasil pertandingan dan sponsor dikembalikan lagi ke pada klub. Pasti banyak alasannya. Tapi kita tidak usahlah memaksakan mencari alasan2. Sudah banyak yang bersuudzon dengan PSSI kok. Bukan apa2.. PSSI sekarang sudah dijadikan musuh bersama. Sayangnya PSSI belum insaf untuk memperbaiki diri. Kini, dukungan LPI tidak hanya berasal dari masyarakat banyak saja, bahkan Menpora dan ketua Koni sudah mendukung. PSSI pun semakin kalang kabut, sampai2 melaporkan LPI ke kantor polisi karna LPI dinilai melakukan pelanggaran. Dan uniknya, sampai hari ini polisi tidak bertindak, karna menilai tidak ada pelanggaran sehingga tidak perlu dilakukan pelarangan.



Mari berpikir jernih. Niatan LPI ini sangat baik. Klub-klub sepakbola kini bisa menjadi mandiri. Tidak tergantung dengan APBD, bukan kah ini salah satu ciri membangun sepak bola modern. Lain itu juga, bukankah semakin banyak kompetisi memungkinkan lebih banyak nya pemain2 baru yang bermunculan? Jelas itu memudahkan PSSI dalam pembinaan. PSSI kini sudah banyak di cap jelek masyarakat. harusnya, mereka juga sadar apa yang terbaik dilakukan. Permasalahan ini jelas akan menjadi bola panas. Apalagi Irfan Bachdim dan Kim Jefry Kurniawan yang memiliki banyak fans di Indonesia kini bermain untuk LPI. Sanggupkah PSSI melarangnya bermain di TimNas Indonesia?? Bisa jadi publik akan semakin marah, dan bisa jadi PSSI semakin sulit untuk menahannya.




PSSI kini sudah “bermain” sendiri. Desakan dari berbagai pihak membuat PSSI semakin terguncang. Kini apalagi?? Sekelompok orang yang berniat baik membangun sepakbola, dan kini sudah mulai mendapat dukungan dari pemerintah dan masyarakat ingin dicekal..  Oh.. PSSI, mau dibawa kemana sepakbola kita?? Sungguh memalukan ketika orang yang ingin membuat kejuaraan sepakbola dicekal. Sungguh memalukan ketika orang yang ingin bermain bola dilarang!!




Nah Kalau beda antara LSI dan LPI. Dalam akun situs jejaring sosialnya, pendiri grup PSSI Tandingan Ian Rajagukguk membeberkan perbandingan antara Liga Super Indonesia (LSI) dengan Liga Premier Indonesia (LPI) yang diap dilaunching akhir Oktober nanti. Berikut perbandingannya. 


Liga Super Indonesia (LSI):
LSI dengan payung PSSI.
Afiliasi regional: AFC
Afiliasi Internasional : FIFA

- Struktur Saham:
Yayasan: 5 persen
Klub: 0 persen
PSSI: 95 persen

- Pembagian Hak Siar TV :
Hanya uang kompensasi siaran langsung : 0 persen

- Pembagian Sponsor Utama : 0 persen
Keuntungan : 100 persen untuk PSSI/PT Liga Indonesia

- Wasit : Lokal
- Sumber Dana : APBD
- Badan Yudisial : Komdis dan Komding PSSI
- Peserta : 18 klub
- Sponsor : PT. Djarum (Rp.41.5 milliar)
- Hadiah : rp.1,5 milliar


Liga Premier Indonesia (LPI):
LPI: dengan payung PSSI
Afilliasi Regional: AFC
Afiliasi Internasional: FIFA

- Struktur Saham:
Yayasan: 100 persen klub

- Pembagian Hak Siar TV:
Klub: 100 persen

- Pembagian Sponsor Utama :
Klub: 100 persen

- Keuntungan:
Share Klub Peserta: 80 persen
Untuk Pembinaan: 20 persen

- Wasit: Asing (2 tahun)
- Sumber Dana: Investasi Rp.15-20 milliar per klub
- Badan Yudisial: Komdis dan Komding LPI
- Peserta: 18-20 klub
- Sponsor: Konsorsium investor
- Hadiah: 5 milliar.



Dan… Silahkan menilai sendiri..

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar ..

Selamat datang!!

1 dari dari 3 blog.. Tapi ini dia blog yang dikelola secara pribadi.. hehe.. Mari berbagi, dengan sebuah catatan kita dapat mengingat, mengulang dan Belajar...

http://catatanrazi.blogspot.com/

We will sleep when we are dead