Kalau ditanya saat ini, Negara mana yang paling kukagumi selain Indonesia? Dengan mantap aku jawab Jepang. Kalau Indonesia sudah pasti dicinta karna ini tanah ibu pertiwi. Negara dengan bermiliar juta potensi. Kalau jepang? Tentu alasannya beda. Hampir sulit menyamakan antara Indonesia dengan jepang. Indonesia unggul kuantitas, lihatlah luasnya negri ini, sumber daya alam melimpah sampai jumlah penduduk yang sangat banyak. Sedangkan jepang masih mengimpor energi, 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia. Konon katanya, kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita!!.. Tapi jepang unggul kualitas. Soal teknologi, dunia sudah sangat mengakui. Tidak masalah mereka punya sedikit sumber. Tapi mereka benar2 memanfaatkan segala sumber Negara yg mereka miliki. Soal budaya? Sangat menakjubkan. Jepang Negara yang punya karakter hebat. Jepang terkenal dengan bangsa pekerja keras, disiplin tinggi dan pantang menyerah. Soal gaya, banyak remaja dunia sekarang meniru jepang, mulai dari gaya rambut sampai gaya berpakaian. Industri di Negara jepang sangat berkembang pesat, tidak hanya teknologi, tapi merambah ke musik (J-Rocks), Komik (Manga) sampai Film dewasa (JAV) hehee..
Baru2 ini terjadi peristiwa mengerikan di jepang, Tsunami yang konon lebih parah dari tsunami diaceh menghantam jepang bagian timur. Dunia terhenyak, jepang sedang di landa 3 musibah sekaligus. Selain tsunami, masih ada beberapa gempa2 kecil terjadi dijepang dan juga ancaman Radiasi nuklir akibat tsunami. Tsunami, gempa dan radiasi nuklir sekaligus diklaim jepang sebagai bencana yang terparah setelah bom Hiroshima dan Nagasaki.
Kalau diingat2, musibah jepang ini. Tentunya kita ingat dengan peristiwa tsunami yang terjadi di negeri kita. Ketika bumi Aceh luluh lantah di terjang lautan, dunia turut berbelasungkawa. Kita masih ingat ketika bencana ini terjadi, semua rakyat bersatu bahu membahu membantu. Entah itu dalam bentuk sumbangan uang, makanan, pakaian. Televisi negri ini juga turut memberikan peran. Lewat pemandangan2 korban tsunami, mulai dari seorang anak yang menangis histeris, seorang ibu2 yang menjerit mencari2 keluarganya, seorang laki2 yang dibungkus perban, seorang nenek dengan tatapan kosong tanpa harapan melihat rumahnya hancur berantakan, mayat2 yang berserakan dijalanan, sampai gambar korban selamat yang berebut makanan di tempat pengungsian. Hebatnya, TV juga tidak lupa menyisipkan “elemen2” tambahan pada setiap gambar2 tersebut dengan musik pengiring. Kita senantiasa mendengar lagu2 ebiet G Ade atau lagu aceh mendayu2 di setiap gambar yang membuat semua mata ingin menangis melihat bancana ini. Terang saja, berita2 dan media membuat orang2 diseluruh daerah ditanah air membuat aksi turun kejalan meminta sumbangan sampai mengirimkan relawan. Dunia juga ikut membantu dengan memberikan dana bantuan yang melimpah plus sukarelawan. Tidak hanya itu, pemerintah juga gak mau kalah aksi. Bahkan presiden sampai menangis, dan ditayangkan berulang2 di televisi. Hebat kah??!?!
Lalu apa yang terjadi di jepang?? Ketika kejadian yang sama terjadi di negeri sakura, aku sempat berpikir bahwa negeri ini juga tidak akan jauh beda memprihatinkan dari negeri kita. Namun yang terjadi sangat jauh berbeda.!! Nyaris tidak ada di televisi gambar2 memilukan, seperti teriakan histeris atau adegan2 dramatis. Tidak ada lagu2 pengiring menyayat hati. Bukan tangis dan ratapan yang ditunjukan, tetapi semangat untuk bangkit kembali. Tayangan2 di televisi menunjukkan bagaimana para korban saling menyemangati satu sama lain. Ketika seorang temannya menangis, maka teman2 di sekitarnya langsung merangkul dan kembali menyemangati. Ada juga adegan, seseorang yang mencari2 istrinya dengan wajah yang hampir putus asa, namun tetap tenang dan tidak emosional yang di semangati oleh seorang nenek2 di pengungsian yang mengatakan, gambatte sagasoo! kitto mitsukaru kara. Akiramenai de (Jangan putus asa, ayo kita berjuang mencari istrimu, jangan menyerah..) Ada juga seorang penjual ramen yang rumah dan kiosnya semua hancur, tapi sedang membagi2kan mie ramen di tempat pengungsian. Ketika di tanya dia mengatakan, saya tidak sendiri, saya harus melakukan apa yang bisa saya lakukan untuk sama2 membangun kembali. Mungkin benar kata orang, bangsa jepang sangat loyal dan punya kesetiakawanan yang tinggi. Mereka sadar bahwa mereka tidak sendiri. Ketika dalam keadaan sulit pun mereka tetap tegar, dan berusaha bersama2 membangun kembali. Menakjubkan !!
Di tempat pengungsian pun mereka tetap tertib dan sabar. Ini ditunjukkan ketika mereka tetap antri menunggu logistik. Budaya ini juga sepertinya sangat mengakar. Tidak jarang orang2 jepang secara otomatis langsung membentuk antrian dalam setiap keadaan yang membutuhkan, seperti beli tiket kereta, masuk stadion sepakbola sampai untuk memakai toilet umum. Soal distribusi makanan pun demikian, dalam keadaan serba sulit mereka tetap tenang, tidak berebutan dan tidak egois. Sekalipun kelaparan dan krisis air bersih mendera jutaan orang di sepanjang ribuan kilometer pantai timur Pulau Honshu dan pulau lain di Jepang, Hampir tidak ada terdengar aksi2 penjarahan dan kriminal. Mereka tetap bersabar. Mereka yakin, pemerintahnya juga pasti akan segera membantu mereka di barak pengungsian.. Soal pemerintah, apa2 saja yang pemerintah jepang lakukan??
Langkah awal pemerintahan jepang lakukan dan disiarkan televisi adalah, melakukan himbauan agar setiap warganya waspada. Himbauan juga dilakukan untuk melakukan penghematan listrik agar setiap daerah mendapatkan pasokan listrik yang merata dan meminta maaf karna harus melakukan pemadaman listrik terencana. selain itu, pemerintah jepang mengerahkan seluruh kekuatannya, mulai dari tentara, kapal, hingga pesawat terbang. Jumlah tentara dinaikkan dua kali lipat dari 51.000 personel menjadi 100.000 personel. Sebanyak 145 dari 170 rumah sakit di seluruh daerah bencana beroperasi penuh. Mengirimkan tim SAR ketempat bencana. Pemerintah juga mengobarkan semangat warga2 nya yang menjadi korban dengan tetap tenang dan tidak emosional, mereka mengatakan, mari kita berjuang bersama2 untuk bangkit dan mari kita hadapi dengan sepenuh hati.
Menakjubkan. Dunia sangat mengagumi kehebatan jepang dalam penanganan bencana. Tidak hanya pemerintahnya, namun mereka korban yang tertimpa musibah tetap tegar. Sekali lagi, jepang telah membuktikan!! Sesulit apapun keadaan mereka hadapi mereka tetap tegar, pantang menyerah untuk bangkit. Solidaritas mereka pun luar biasa. Aku ingat beberapa waktu lalu. Pemain Inter Milan asal Jepang mengibar2kan bendera jepang sesudah pertandingan. Sebelum bermain pun, semua pemain dan penonton melakukan do’a bersama untuk jepang. Samuel etoo yang telah mencetak gol pada pertandingan tersebut, berselebrasi dengan menunjuk2 Nagatomo. Yang bisa diartikan, gol tersebut untuk Nagatomo dan seluruh rakyat jepang. Sementara di layar TV dituliskan dalam bahasa Jepang,
Sora ha tsunagatteiru node (kimochi ha) tsunagaru to omoimasu (Langit itu bersambungan/tidak terpisah, maka perasaan juga bisa tersambung).
Bukan maksudku memojokkan bangsa Indonesia. Membandingkan apa yang jepang lakukan, hanya untuk mengetahui kira2 sudah dimanakah posisi bangsa kita. Gak ada maksud menyalahkan para korban tsunami kita yang berteriak histeris, mengahadapi bencana ini. Pada dasarnya itu tindakan wajar bagi orang2 yang kalut dan kebingungan. Juga gak ada maksud menyalahkan Televisi yang mungkin “lebay” memberitakan tsunami diaceh. Tapi toh nyatanya, sangat bermanfaat, karna Negara kita sangat butuh bantuan2 dari daerah2 lain dan bantuan2 dari luar negeri. Harus diakui, Negara kita belum mapan menghadapi bencana seperti ini. Aku juga tidak mau terjebak menyalahkan pemerintah, karna aku yakin, pasti pemerintah sudah melakukan langkah2 terbaik yang bisa dilakukan dengan kondisi Negara pada saat itu.
Tulisan ini hanya untuk inspirasi bagi kita. Ternyata ada bangsa di Asia timur sana yang sangat jauh lebih maju dari kita, paling tidak dalam soal penanganan bencana. Kita harus jujur angkat topi untuk jepang. Negara ini mampu membuktikan berkali2 mereka hancur mulai dari zaman edo, bom atom dan sekarang tsunami mereka dapat bangkit lagi, mereka tahan banting. Bangsa Indonesia ini harus banyak belajar lagi. Bisa jadi bangsa kita masih tertidur dengan buaian sumber daya melimpah. Berbicara dan menceritakan tentang khayalan masa depan. Mungkin juga sedang bingung bagaimana cara memanfaatkan segala sumber dan menghabiskan. Sedangkan jepang, Negara minimalis itu sudah menciptakan dan memaksimalkan sumbernya yang terbatas. Ketika Indonesia masih berbicara dan memikirkan, ternyata jepang sudah melakukan dan membuktikan.
Sekian.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar ..